KOTA BOGOR – Tingkat kekeruhan air di Sungai Ciliwung rupanya cukup tinggi. Dari tingkat kekeruhan rata-rata 600 NTU, belakangan bisa mencapai 4.500 NTU. Hal itu berdampak terhadap kualitas sumber air dari Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Meski begitu, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tetap berupaya memberikan pelayanan kepada pelanggan. Diantaranya dengan menurunkan kapasitas WTP Katulampa demi menjaga kualitas air.
“Perlu disampaikan bahwa wilayah pelayanan zona 7 WTP Katulampa dengan sumber air dari Sungai Ciliwung, sudah lima bulan belakangan kekeruhan Sungai Ciliwung rata-rata diatas 600 NTU,” kata Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf. Bahkan, kata dia, kekeruhan air Sungai Ciliwung beberapa hari lalu bisa mencapai 4.500 NTU.
“Karena itu untuk menjaga kualitas, kami menurunkan kapasitas WTP Katulampa dari 330 liter perdetik menjadi 280 liter perdetik,” ujarnya.
Ardani menambahkan, hal ini berpengaruh terhadap level di Reservoir Katulampa pada pagi hari. Biasanya kapasitas level Katulampa mencapai 4 meter, namun dengan kondisi saat ini hanya mencapai 2 meter.
“Kami sedang mencari inovasi terkait dengan kekeruhan yang cukup tinggi. Kami tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kota Bogor,” ujarnya.
Pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat pelanggan Perumda Tirta Pakuan di zona 7 untuk menampung air sebagai antisipasi. Selain itu, Perumda Tirta Pakuan juga akan menyiagakan lima armada tangki air demi membantu penyediaan air bersih untuk warga terdampak .
“Nantinya apabila diperlukan, mobil tangki milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor siap bergerak ke titik-titik pelanggan yang melakukan permintaan air bersih. Tetapi sejauh ini pasokan masih aman,” tukasnya. (red/*)
Jadi yang pertama berkomentar.