KOTA BOGOR –Direksi Tirta Pakuan melaporkan salah satu karyawannya yang berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), RV, lantaran diduga menggelapkan uang perusahaan, ke Polresta Bogor Kota, Selasa (16/11/2021) pagi.
Dalam laporan dengan nomor LP/B/872/XII/2021/SPKT/POLRESTA BOGOR KOTA/POLDA JABAR itu, uang yang digelapkan dan dibawa kabur ditengarai berjumlah Rp33 juta. Hal itu dibenarkan Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan. Pihaknya sudah membuat laporan polisi, Selasa (16/11/2021) pagi.
Ia pun membeberkan kronologis kejadian yang berujung pelaporan polisi itu. Awalnya, RV merupakan petugas di bagian segel meter yang bertugas untuk mencabut meteran pelanggan yang sudah menunggak diatas tiga bulan.
“Jadi, saat ada interaksi dengan pelanggan saat proses itu. Lalu RV ini menawarkan ‘jasa’, bisa menarik uang tagihan tertunggak beserta dendanya. Pelanggan pun bayar ke dia, tapi uang itu nggak disetorkan ke perusahaan,” katanya saat ditemui wartawan di ruangannya, Selasa (16/11/2021).
Sejauh ini setelah kroscek ke pelanggan, kata dia, sudah ada 28 pelanggan yang mengaku membayar melalui RV, dengan nilai kerugian mencapai Rp33 juta dari tagihan pelanggan di bulan Agustus-September.
“Kemudian kami secara manajemen mengkroscek ke pelanggan, akhirnya ketahuan saat akan dicabut meteran pelanggan, 28 pelanggan itu telah melakukan pembayaran ke Randy Valentino. Kemudian pelanggan memiminta menangguhkan pencabutan,” jelas Rino.
Ia juga sudah mengupayakan beberapa kali pemanggilan terhadap RV, namun yang bersangkutan tidak pernah datang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Alhasil, direksi memutuskan untuk melaporkan RV ke polisi. Direksi juga sudah memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sejak Oktober lalu.
Upaya ini, sambung Rino, dilakukan untuk menjaga nama baik Perumda Tirta Pakuan. Ia pun meminta maaf kepada para pelanggan atas kejadian ini. Para pelanggan yang jadi korban pun diberi ‘kompensasi’ berupa penangguhan pencabutan meteran. (red/*)
Jadi yang pertama berkomentar.